Kamis, 18 Juni 2015

Cara Memelihara/Merawat Hamster

Hamster adalah sejenis tikus yang banyak dipelihara karena bulunya yang halus, lucu. Tak heran jika kemudian banyak orang dari beragam latar belakang dan usia yang berminat untuk menjadikan hamster sebagai hewan peliharaan. Sedianya memelihara hamster tidak tergolong sulit. Namun, jika anda berniat untuk memelihara hamster, anda tetap harus memperbanyak informasi mengenai pemeliharaannya. Sebab, jika cara memelihara hamster ini tidak tepat, tentu akan menimbulkan efek yang tidak baik bagi hamster peliharaan anda.

Memelihara hamster tergolong mudah karena perawatannya yang tidak terlalu rumit. Sekalipun demikian, anda juga tidak bisa menyepelekannya begitu saja. Jika anda memutuskan untuk memelihara hamster, maka anda harus berkomitmen untuk bertanggungjawab atasnya. Berikut beberapa tips untuk merawat hamster bagi pemula:

Cara Memelihara/Merawat Hamster Bagi Pemula Agar Hamster Sehat

1.    Perhatikan pemilihan jenis hamster yang mungkin bisa anda pelihara. Anda bisa bertanya dengan pemilik toko hewan, ataupun para pemelihara hamster lainnya. Pastinya, anda harus banyak mencari informasi mengenai jenis hamster yang mungkin bisa anda pelihara. Agar anda tidak merasa kesulitan saat memeliharanya. Juga penting untuk anda mengetahui pola makan dan hal-hal mendasar dalam perawatan hamster tersebut.

2.    Hamster sangat membutuhkan kasih sayang dari pemiliknya. kenapa? karna dengan kasih sayang, hamster yang anda pelihara akan semakin mudah diatur. Anda harus sering-sering menyentuh dan bermain dengannya agar ia cepat mengenali anda. Begitu juga dengan mencium aroma tangan anda. Hamster peliharaan anda dengan cepat beradaptasi dengan anda.

3.    Beri perhatian lebih untuk kandangnya. Hamster tentu akan menghabiskan seluruh waktunya di dalam kandang. Oleh karenanya anda perlu memenuhi semua kebutuhan yang membuatnya nyaman berada di dalam kandangnya. Anda perlu memastikan kebersihan serbuk kayu untuk kandangnya. Seperti mengganti serbuk kayu 2 kali seminggu untuk menjaga kebersihan kandang hamster. Serbuk kayu berguna untuk menghangatkan tubuh hamster sekaligus menjadi tempatnya untuk membuang kotoran. Serbuk kayu ini bisa anda dapatkan di toko-toko hewan.

4.    Perhatikan kebersihan kandang hamster. Sebab kandang yang kotor akan menyebabkan hamster rentan terjangkit penyakit. Seminggu atau dua minggu sekali, kosongkan kandang dan cuci kandang secara menyeluruh. Jangan lupa juga bersihkan seluruh peralatan dan aksesoris yang ada di dalam kandang. Pastikan semuanya dalam keadaan bersih ketika anda mengembalikan hamster kembali ke kandangnya. 

5.    Anda juga harus pandai memilih aksesoris yang akan anda letakkan di dalam kandang hamster. Pastikan bahwa aksesoris itu memang dibutuhkannya. Tidak hanya sekedar hiasan saja. Perlu anda ketahui bahwa di alam liar, hamster akan berjalan hingga delapan mil dalam semalam hanya untuk mencari makan. Hal tersebut merupakan salah satu insting alaminya. Bahkan jika ia tidak melakukannya atau tidak ada media untuknya melakukan hal tersebut, akan beresiko menyebabkan kelumpuhan. Karenanya, anda perlu menambah aksesoris berbentuk roda sebagai media penyaluran insting alaminya tersebut. Anda juga memerlukan sebuah kotak kardus kecil atau sesuatu yang dapat menjadi tempat persembunyian hamster ketika ia akan tidur. Sebab, cara tidur hamster adalah dengan bersembunyi. Hamster juga senang berjalan melalui terowongan. Jadi anda perlu menambahkannya dalam daftar aksesoris yang harus anda penuhi.

6.    Perhatikan pula persediaan makanan, serta air untuk perawatan hamster. Anda perlu menyediakan air tawar dan makanannya berupa biji Bungan matahari di dalam tempat makannya dan mengisinya setiap hari. Boleh memberikan sediki bentuk makanan lain seperti wortel, seledri, apel dan anggur untuk menambah nutrisi yang dibutuhkannya. Namun perlu diawasi takaran dan jadwalnya. Sebab konsumsi makanan tambahan ini tidak bisa dilakukan sering-sering. Juga tidak bisa diberikan dalam jumlah yang banyak. Sebab akan berpengaruh buruk pada pencernaan hamster tersebut. Jangan memberi makan coklat, biji kopi, atau kafein apapun pada hamster karena hal ini dapat mengakibatkan kematian.



7.    Jangan pernah merendam hamster dalam air untuk mandi atau alasan apapun. Hamster adalah salah satu binatang yang rentan terhadap serangan penyakit. Hamster sebenarnya akan bersih sendiri sepanjang waktu dan biasanya tidak perlu dibersihkan. Hamster kerdil akan sangat menikmati mandi debu. Anda dapat membeli debu atau bubuk debu untuk mandi hamster di toko hewan peliharaan. Jika sekali waktu memang mengharuskan anda untuk membersihkan sesuatu dari hamster anda. Anda dapat dengan aman menggunakan kain basah atau tisu khusus untuk hewan peliharaan. Tidak perlu menggunakan sabun atau sampo pada hamster Anda.

Jumat, 24 April 2015

Metode Operasi Ritel

Metode Operasi Ritel



Berdasarkan Metode Operasinya, Riset dibagi atas 3 bentuk, yaitu Ritel dalam Bentuk Toko, Ritel dalam Bentuk Bukan Toko dan Ritel Waralaba. Bertikut penjelasannya:


1.   RITEL DALAM BENTUK TOKO
Ritel dalam bentuk toko menggambarkan ritel dalam gentuk toko yang nyata, seperti toko toserba. Menurut fungsinya, ritel merupakan tahap akhir proses distribusi dengan dilakukannya penjualan langsung pada konsumen akhir, untuk penggunaan pribadi. Dimana bisnis retail berfungsi sebagai perantara antara distributor dengan konsumen akhir, Retailer berperan sebagai penghimpun barang, toko retail sebagai sebagai tempat rujukan.

Karakteristik dan Tipologi
1.   Karakteristik
·         Small Enough Quantity (Partai kecil,dalam jumlah secukupnya untk dikonsumsi sendiri dalam periode tertentu)
·         Impulse buying (kondisi yang tercipta dari ketersediaan barang dalam jumlah dan jenis yang sangat variatif sehingga menimbulkan banyak pilihan untuk konsumen)
·         Store Condition ( KOndisi lingkungan dan interior dalam toko)

2.   Tipe Bisnis Retail Klasifikasi retail berdasarkan :
Kepemilikan ( Owner ):
·         Single-Store Retailer (tipe yang paling banyak jumlahnya dengan ukuran toko umumnya dibawah 100 m²)
·         Rantai Toko Retail (toko retail dengan banyak cabang dan dimiliki oleh institusi perseroan)
·         Toko Waralaba (toko yang dibangun berdasarkan kontrak kerja sama waralaba antara terwaralaba dengan pewaralaba)

Merchandise Category:
·         Specialty Store/ Toko Khas (Menjual satu jenis kategori barang yang relative sedikit/ sempit)
·         Grocery Store/ Toko Serba Ada (menjual barang groceries (sehari-hari))
·         Departement Store (menjual sebagian besar bukan kebutuhan pokok, fashionable, bermerek, dengan 80% pola konyinyasi)
·         Hyperstore(menjual barang dalam rentang kategori barang yang sangat luas)

Luas Sales Area :
·         Small Store/kiosk (kios kecil yang umumnya merupakan toko retail tradisional, dioperasikan sebagai usaha kecil dengan sales kurang dari 100 m²)
·         Minimarket (dioperasikan dengan luasan sales area antara 100-1000 m²)
·         Supermarket (dioperasikan dengan luasan sales area antara 1000-5000 m²)
·         Hypermarket (dioperasikan dengan luasan sales area antara lebih dari 5000 m²)

Non-Store Retailer :
·         Multi-Level-Marketing (MLM) : Model penjualan barang secara langsung dengan system komisi penjualan berperingkat berdasarkan status keanggotaan dalam distribution lines
·         Mail & Phone Order Retailer ( Toko pesan antar ) : perusahaan yang melakukan penjualan berdasarkan pesanan melalui surat atau telepon
·         Internet/ Online Store (e-Commerce) : Toko Retail di dunia maya yang mengadopsikan internet ke dalam bentuk online retailing

2.   RITEL DALAM BENTUK BUKAN TOKO
Ritel dalam bentuk bukan toko cenderung pada proses eceran dengan media internet yang biasa dikenal dengan E-Commerce. Menurut Amir Hartman dalam bukunya “Net-Ready” (Hartman, 2000) secara lebih terperinci lagi mendefinisikan E-Commerce sebagai “suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronis yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (B-to-B) maupun antar institusi dan konsumen langsung (B-to-C)”, meski melalui media internet tentu saja harus mempelajari transformasi dari pola-pola penjualan retail secara fisik.
Permasalahan inti dalam perdagangan retail mempunyai 4 elemen, yaitu:
1.   Mendapatkan product yang tepat,
2.   Harga yang tepat,
3.   Waktu yang tepat
4.   Tempat yang tepat
Pada akhirnya bisnis retail konvensional dengan retail internet tetap harus berhubungan, karena dalam kenyataannya bahwa seseorang yang membutuhkan sesuatu barang dengan cepat pasti akan menuju mobilnya tanpa menuju komputernya.

3.   RITEL WARALABA
Menurut John Naisbit dalam bukunya yang berjudul Megatrends, mengatakan bahwa waralaba adalah konsep marketing yang paling sukses dalam sejarah umat manusia. Menurutnya, di USA, setiap 8 menit, lahir satu oulet waralaba. Konsep waralaba ini kemudian merambah sampai ke Indonesia, dimana 10 tahun terakhir ini banyak bermunculan pebisnis yang menawarkan konsep waralaba kepada masyarakat (calon investor). Konsep baru ini menjadi topik hangat dikalangan dunia usaha dan media bisnis. Akibatnya, semakin banyak orang yang tertarik untuk menamkan uangnya dengan membeli waralaba atau sekedar lisensi bisnis atau paling tidak mengetahui lebih detail bagaimana sistem waralaba itu sebenarnya, hal ini dapat dilihat dari ‘laris manisnya‘ buku-buku yang mengupas masalah waralaba atau franchise dan tingginya minat pengunjung di acara pameran franchise.